Senin, 17 Januari 2011

PRESIDEN HUMORIS Part. 1

Indonesia, yup Indonesia sudah memiliki 6 presiden dari kita merdeka hingga sekarang. (Semua juga udah pada tau dong; kecuali yg lama tinggal di Zimbabwe). Sosok presiden merupakan sosok yang wibawa, arif, dan bijaksana yang memimpin suatu bangsa. Sosok itulah yang ada dibenak semua orang dan jadi panutan. Tetapi tidak harus demikian. Seperti gue (rada formal) saya ini, saya sangat mengidolakan sosok presiden yang tidak seperti pada umumnya. Selain tegas dalam mengatur negara, tetapi mempunyai selera guyon (humor) yang tinggi.


Sosok itulah yang ada pada orang ini.







Masih pada kebingungan ya? Siapakah dia?
Ayo analisa..

















Ia adalah seorang Presiden RI yg ke-4.

(wah, masih pada ngitung)


(akhirnya ngeh!!)


 Yup betul sekali!!!!



Beliau adalah Alm. K.H. Abdurrahman Wahid, yang biasa disapa Gus Dur. Beliau adalah presiden setelah BJ. Habibie dan sebelum Megawati. (gak ditulis juga, semua udah pada ngerti kali). Beliau merupakan sosok presiden yang kharismatik, sederhana, toleransi, ide-idenya cemerlang, serta jadi panutan (makanya banyak yang milih jadi presiden), dan simpel atau gak mau repot (gitu aja kok repot...).  Ya, itulah sosok Gus Dur sebagai pemimpin Indonesia kala itu yang menjadi panutan dan dikenang hingga saat ini.

Selain itu, dalam kesehariannya, Gus Dur merupakan sosok yang humoris atau suka guyon (bercanda). Terkadang sifatnya inilah yang suka dibawa-bawa saat beliau sedang bekerja, tentunya saat menjabat jadi presiden. Dalam kesempatannya, beliau biasanya mengeluarkan celetukan-celetukan atau guyonan-guyonan yang segar. Entah itu sebagai pelepas ketegangan saat keadaan kalut bangsa ini atau memang mengalir begitu saja tanpa disengaja. Dari guyonan inilah terkadang ide-ide cemerlang Gus Dur menjadi solusi, bahkan membuat seorang menjadi tersenyum atau tertawa terpingkal-pingkal saat sedang serius atau bersitegang.

Nah karna sifatnya inilah, beliau menjadi panutan. Jarang sekali saya menemukan seorang presiden yang seperti Gus Dur dibelahan dunia ini (mungkin ada) bahkan planet lain. hahahaha. Jika dideskripsikan, Gus Dur itu orang yang santai tapi gak serius, meski begitu beliau bisa dikatakan berhasil sebagai sosok presiden. Pandangan beliau sepertinya lebih baik menyindir atau merendahkan diri sendiri dengan melucu, daripada merendahkan orang lain dengan cibiran. (maksudnya, lebih baik dicibir daripada mencibir) ← ini yg saya suka. Sesekali melucunya biasanya merendahkan diri sendiri, tetapi tujuannya untuk menyindir orang lain. (Bisaan si Bapak.. hebat)



Sebenarnya yang akan saya gue (formal mode: off) paparkan itu bukan tentang kepresidennya beliau, atau bagiamana atau seperti apa beliau memimpin? Bukan juga menjelaskan tentang kehidupan pribadi beliau.
Kayanya langsung aja ya, daripada berbelit-belit dan gak nyambung. Lagian gue udah keabisan kata-kata.

Gini, udah pada tau belum guyonan-guyonan Gus Dur dalam kesehariannya? atau saat sedang bekerja?
Nah, sebenarnya daritadi tuh gue mau ngejelasin, bukan ngejelasin sih, tapi tepatnya mau memaparkan atau share guyonan-guyonan Gus Dur yang segar. Mau tau??



Enjoy





Di sela-sela waktu saat Gus Dur sedang bekerja di istana, beliau sempat berbincang-bincang dengan seorang menteri saat itu. Saat sedang ngobrol tentang urusan negara, Gus Dur terkadang mengalihkan pembicaraan dan  iseng bercerita kepada "pembantunya"  (menteri). Lalu beliau bercerita.... Ceritanya seperti ini:




Seorang gadis, hitam manis, duduk di sebuah bar.
“Permisi, boleh saya mentraktir Anda minum?” tawar seorang laki-laki muda menghampirinya.
“Apa ke hotel?” teriak keras si gadis.
“Bukan, bukan. Jangan salah paham. Saya hanya menawari minuman ….” kata laki-laki itu
“Kau meminta aku menemanimu ke hotel?” teriak si gadis lebih keras lagi.

Merasa ditolak, dengan perasaan malu, laki-laki muda itu beringsut dan duduk di sudut ruangan.
Semua orang di bar menatap laki-laki dengan sinis dan mencibir.

Beberapa menit kemudian, si gadis menghampiri si laki-laki muda itu.
“Maafkan saya. Saya sedang menyamar. Sebenarnya, saya adalah seorang mahasiswi psikologi
 yang sedang mempelajari tingkah laku manusia di situasi yang tidak dikehendakinya.” ucapnya.
Si laki-laki menatap dengan tampang dingin.
 Kemudian berteriak dengan amat kerasnya, “Berapa? Dua ratus ribu???”
Wajah perempuan itu memerah, dan pergi.


Gelak tawa pun terdengar seisi ruangan


Di atas baru salah satu cerita beliau. Belum lagi yang lain.

Nih, ada satu lagi cerita yang beliau ceritakan..



Saat beliau sedang mengisi ceramah sebagai ulama (selain presiden, beliau juga ulama lho..).
Dalam ceramahnya beliau menyelipkan cerita-cerita lucu, bahkan menceritakan dirinya sendiri (entah nyindir orang lain secara halus). Begini ceritanya..


Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini.
“Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu.
“Saya sopir Metro Mini, Pak.”
lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.

Lalu datang Gus Dur dengan dituntun ajudannya yang setia.
“Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur.
“Saya presiden dan juga juru dakwah Pak…”
lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu.
Melihat itu Gus Dur protes.
“Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?”
Dengan tenang malaikat itu menjawab:
“Begini Pak… Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur…
sehingga melupakan Tuhan.
Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa…”


 Disambut gelak tawa seisi ruangan..




To Be Continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar